Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2010

Kerja oksitosin

Kerja oksitosin Bersama dengan faktor-faktor lainnya, oksitosin memainkan peranan yang sangat penting dalam persalinan dan ejeksi ASI. Oksitosin bekerja pada reseptor oksitosik untuk menyebabkan : • kontraksi uterus pada kehamilan aterm yang terjadi lewat kerja langsung pada otot polos maupun lewat peningkatan produksi prostaglandin; • konsteiksi pembuluh darah umbilikus; • kontraksi sel-sel mioepitel (refleks ejeksi ASI) Oksitosin bekerja pada reseptor hormon antidiuretik (ADH). untuk menyebabkan: • peningkatan atau penunman yang mendadak pada tekanan darah (khususnya diastolik) karena terjadinya vasodilatasi; • retensi air. • Catalan: Oksitosin dan hormon antidiuretik memiliki rumus bangun yang sangat mirip sehingga menjelaskan mengapa fungsi kedua substansi ini sating tumpang-tindih. Kerja oksitosin yang lain meliputi: kontraksi tuba uterina (Falopii) untuk membantu pengangkutan sperma; luteolisis (involusi korpus luteum); peranan neurotransmiter yang lain dalam sistem saraf pusat.

Langkah Dalam Konseling Kebidanan

Dalam kegiatan konseling, ada tiga langkah pokok yang harus dilaksanakan, yaitu pendahuluan, bagian pokok, dan bagian akhir. Pendahuluan Langkah pendahuluan atau langkah pembuka merupakan kegiatan untuk menciptakan kontak, melengkapi data konseli untuk meru¬muskan penyebab masalah, dan menentukan jalan keluar. Bagian inti/pokok Bagian inti/pokok dalam konseling mencakup kegiatan mencari jalan keluar, memilih salah satu jalan keluar yang tepat bagi konseli, dan melaksanakan jalan keluar tersebut. Bagian akhir Bagian akhir kegiatan konseling merupakan kegiatan penyimpulan dari seluruh aspek kegia tan dan pengambilan jalan keluar. Langkah tersebut merupakan langkah penutupan dari pertemuan dan juga penetapan untuk pertemuan berikutnya.